tag:blogger.com,1999:blog-7475988479039017410.post3130614480961427576..comments2013-08-16T16:14:58.785+07:00Comments on bahasabuana: SENJATA PAMUNGKAS BERNAMA “ADDENDUM”tristarhttp://www.blogger.com/profile/11736668153420250724noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-7475988479039017410.post-29331150204779603692011-02-24T09:32:17.099+07:002011-02-24T09:32:17.099+07:00ngemeng-ngemeng..(praten-praten .*Belanda) soal ad...ngemeng-ngemeng..(praten-praten .*Belanda) soal addendum, bukan hanya hujan yang jd kambing belang, masih banyak lg. tp smua itu bukan hal yg mudah bila hulunya krn PERENCANAAN yang tdk prof'nal (tdk ada manusia yg dpt memastikan sesuatu! biar ES nya ada sembilan belas + Ir.) tp krn ada keterbatasan NILAI lain yg tak dpt masuk dijadikan standar atau diprediksi pasti! mengapa??? krn dimana punBudiman Soeloenghttps://www.blogger.com/profile/13256562467507018072noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7475988479039017410.post-37287961208095507512010-01-06T00:03:29.524+07:002010-01-06T00:03:29.524+07:00Seringkali juga yang menjadi biang kerok munculnya...Seringkali juga yang menjadi biang kerok munculnya addendum ini adalah tidak-profesionalnya kontraktor pelaksana yang meskipun sudah ditegur berkali-kali oleh konsultan pengawas bahkan sudah dikeluarkan surat peringatan, progressnya tidak sesuai harapan. Apalagi bila pemberi tugas/penyedia jasa tidak tegas dalam mengambil tindakan pemutusan kontrak disebabkan berbagai alasan/latarbelakang. <br />AGPhttps://www.blogger.com/profile/08565319751277843933noreply@blogger.com